Menurut data statistik yang berhasil dikumpulkan oleh Sucuri dari 7.937 website, WordPress, Joomla dan Magento, tetap menjadi platform CMS yang paling banyak di hacked selama kuartal ketiga tahun 2016 (bulan Juli, Agustus dan September). Continue reading WordPress, Joomla dan Magento, CMS Yang Paling Sering di Hack
Update Joomla 3.6.4 Dirilis, Perbaiki Dua Isu Critical
Web Admin atau Web Developer yang menjalankan website dengan menggunakan content management system (CMS) Joomla, disarankan untuk segera mendownload update versi Joomla 3.6.4 yang baru saja dirilis. Continue reading Update Joomla 3.6.4 Dirilis, Perbaiki Dua Isu Critical
Extension Joomla Terbaik Untuk Marketing
Pesan marketing atau pesan yang berisi tawaran menarik hanya akan sukses, jika mengenai target audiens pada waktu dan tempat yang tepat. Jadi bagaimana kamu dapat menyampaikan pesan marketing dengan cara terbaik?
Berikut ini adalah extension Joomla terbaik yang dapat membantu kamu untuk mendapatkan sumber marketing yang paling baik. Semua extension dibawah ini dapat digunakan dengan Joomla 3.x. Continue reading Extension Joomla Terbaik Untuk Marketing
Minimalkan Ekstensi Joomla Untuk Kinerja Lebih Cepat
Joomla merupakan salah satu CMS atau content management system yang paling banyak digunakan. Salah satu alasan yang membuatnya sukses adalah dukungan ekstensi yang sangat banyak dengan beragam fungsi. Ekstensi Joomla merupakan anugerah, tetapi juga bisa menjadi ‘kutukan.’
Memang ekstensi-ekstensi ini bisa menambah fungsi pada Joomla. Namun ekstensi-ekstensi ini juga dapat memperlambat situs kamu. Kamu harus meminimalkan ekstensi Joomla agar dapat membuat situs menjadi lebih cepat.
Terkadang kamu membutuhkan ekstensi-ekstensi ini, tetapi kamu harus mempertimbangkan keseimbangan antara fungsi dan kinerja.
Ekstensi Joomla mana yang sebaiknya dihapus?
Sebelum melakukannya kamu harus melakukan full backup. Dan kamu harus mengerti kegunaan dari masing-masing ekstensi.
Hapus ekstensi terlupakan dan tidak digunakan
Bagi yang suka mencoba-coba ekstensi, pastinya ada beberapa ekstensi yang tidak sesuai harapan dan tidak digunakan lagi, dan kamu lupa untuk menghapusnya. Maka sekarang kamu harus menghapus ekstensi-ekstensi ini.
Masuk ke menu Extension-> Manage, cari dan hapus ekstensi yang kamu tahu sudah tidak digunakan lagi.
Hapus module Joomla yang tidak digunakan
Sekarang kamu harus menghapus modul Joomla yang sudah tidak digunakan. Masuk ke menu Extensions-> Module, lalu cari modul yang sudah kamu pastikan bahwa modul tersebut tidak digunakan lagi.
Hapus plugin Joomla yang tidak digunakan
Yang terakhir kamu haru manghapus plugin yang sudah tidak digunakan, dan pastikan plugin ini memang sudah benar-benar tidak digunakan. Masuk ke menu Extension-> Plugins, dan cari plugin yang ingin kamu hapus.
Tes kinerja situs
Setelah kamu melakukan bersih-bersih ekstensi Joomla, kamu masih harus melakukan tes untuk melihat apakah proses bersih-bersihnya berpengaruh pada kinerja situs kamu. Untuk melakukannya bisa menggunakan Joomla Debug Tool.
Pertama masuk ke menu System-> Global Confuguration-> Server-> enable Debug. Tutup menu ini, lalu login ke situs kamu dengan akses Super User, scrol kebawah untuk melihat data Debug.
Data ini memperlihatkan dampak dari semua ekstensi yang dipasang terhadap waktu loading situs kamu. Jika kamu rasa ekstensi tidak membawa banyak kegunaan dan berpengaruh negatif pada waktu loading yang lebih lama, kamu bisa mempertimbangkan untuk menghapusnya. Data yang berwarna merah merupakan ekstensi yang memiliki dampak yang paling buruk untuk kinerja.
10 Cara Mengoptimalkan Kinerja Drupal
Drupal merupakan salah satu CMS (content management system) yang paling popular, dimana CMS open source ini menguasai sebesar 12% pasar CMS. CMS ini digunakan oleh situs mulai dari situ personal hingga perusahaan bahkan situs pemerintahan. Kali ini kami akan membahas mengenai cara bagaimana mengoptimal kinerja Drupal, untuk memastikan situs kamu memiliki waktu loading yang lebih cepat dan pengunjung mendapatkan pengalaman yang terbaik di situs kamu.
1. Versi terbaru
Pastikan kamu selalu menggunakan Drupal versi terbaru, update secara berkala. Karena versi terbaru Drupal yang dirilis biasanya memperbaiki beberapa bugs dan juga meningkatkan kinerja.
Untuk menjalankan update, masuk ke menu Report-> Available updates-> Check manually untuk mengecek apakah ada update terbaru.
2. Content Delivery Network
Mengimplementasikan Content Delivery Network (CDN) akan membantu mengurangi waktu loading situs kamu. Dengan CDN kamu bisa mengurangi latency dan packet loss dengan memastikan konten situs (gambar, javascript, CSS dan lainnga) akan dihadirkan oleh server yang paling dekat dengan pengunjung.
3. Optimalkan gambar
Rata-rata kebanyakan situs sekitar 56% terbuat dari gambar-gambar, jadi mengoptimalkan gambar ini dapat membantu secara drastis mengurangi waktu loading, dan selalu direkomendasikan untuk mengoptimalkan kinerja Drupal.
Sebelum memasukannya ke dalam situs, kamu bisa mengurangi ukuran file gambar menggunakan tools seperti TinyPNG atau Kraken.
4. Lazy Load Image
Dengan menggunakan lazy load images dapat membatu mengurangi waktu loading, dimana dengannya gambar hanya akan terbuka pada bagian situs yang terlihat. Maksudnya gambar yang ada dibawah yang memerlukan scroll tidak akan terbuka, gambar baru akan terbuka jika pengunjung scroll ke bawah.
Salah satu module lazy load images yang paling popular adalah Image Lazyloader.
5. Hapus module yang tidak dibutuhkan dan digunakan
Hapus module-module yang tidak dibutuhkan dan digunakan, sangat direkomendasikan Drupal tidak menjalankan lebih dari 50 module. Inilah beberapa module yang bisa dihapus, jika situs kamu tidak membutuhkan fungsinya:
– Administration Development Tools
– Devel
– Devel node access
– Field UI
– Rules UI
– Views UI
– Module filter
– Blog
– Forum
– Taxonomy
– Search
– Help
– Shortcut
– Dashboard
– Database logging
– Color
– Toolbar
– Tracker
– Statistics (jika kamu menggunakan tool analytic lainnya seperti Google Analytics, module ini bisa dihapus)
– Update Manager.
6. CSS/Javascript Aggregation
Dengan melakukan aggregation file CSS dan Javascript kamu bisa meningkatkan kinerja, dengan mengurangi ukuran dan jumlah dari HTTP request di situs kamu.
Untuk mengaktifkannya, masuk ke menu Configuration-> Development-> Performance-> Dan aktfikan (centang) “Aggregate and compress CSS files” dan “Aggregate Javascript files.” Lalu pilih Save configuration.
7. Caching
Cara yang paling mudah untuk mempercepat kinerja Drupal adalah Caching. Untuk mengaktifkan fitur Page Caching, bisa dari menu Configuration-> Development-> Performance-> Dan aktifkan “Cache pages for anonymous users” dan also “Cache blocks.” Kamu juga harus membuat Minimim cache lifetime-nya lebih lama.
8. Jangan gunakan Flash
Selain tidak dapat berjalan dibanyak perangkat, Flash terkenal karena menghabiskan banyak energi, inilah alasan mengapa Apple membuat smartphone iPhone tidak mendukung Flash. Gunakan format video HTML5, yang memiliki banyak keunggulan.
9. Tweaks tambahan
– Menambahkan validasi pada sisi klien untuk web form yang menggunakan jQuery dengan module Clientside Validation.
– Gunakan web hosting yang khusus Drupal
– Matikan database logging dengan model Syslog-ng
– Cari tahu mengapa database kamu berjalan lambat dengan module DB Tuner
– Matikan module PHP Filter.
10. Pilih Web hosting yang cepat
Memilih web hosting yang cepat dan stabil untuk menyimpan situs kamu jadi salah satu faktor kunci untuk membuat situs kamu semakin cepat.
Salah satu perusahaan hosting di Indonesia yang bisa diandalkan adalah Jakartawebhosting.com, kami juga menyediakan Drupal Hosting dengan biaya yang terjangkau dan Team Support bersertifikasi.